Ponorogo.suara.com – “tinn..tinn”, suara klason mobil keluaran Suzuki pada sabtu (1/4/23) dini hari menjadi pusat perhatian santri dan warga panti asuhan Uyun Al Hikam di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur
Para Santri yang juga berstatus warga panti asuhan ini berdatangan untuk membantu pegiat media sosial, maya nika sari putri yang datang untuk memberikan bantuan makanan sahur bagi anak-anak penghuni panti asuhan Uyun Al Hikam.
Keceriaan santri putra tentu tidak terungkapkan, sedari sore, mereka sudah menunggu menu makanan lezat yang tiba untuk dijadikan menu sahur di bulan suci ramadan ini.
Setelah diletakkan di meja makan oleh santri putra, dengan segenap hati, para santri putri mengatur letak sayur dan lauk pauk seperti ayam goreng agar cukup untuk makan semua penghuni panti.
Baca Juga:Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Shin Tae yong: Soal Masa Depan Timnas Indonesia
![santri menikmati sahur [ponorogo.suara.com/dedy.s]](https://media.suara.com/suara-partners/ponorogo/thumbs/1200x675/2023/04/01/1-unadjustednonraw-thumb-224.jpg)
Lutfi, saah seorang santri berusia 8 tahun yang juga penghuni pasti asuhan menuturkan, makanan sahur yang disiapkan pengelola panti malam ini sangat lezat,
tidak hanya dirinya yang sangat menikmati sahur, puluhan teman-temannya yang sedari sore menghabiskan waktu untuk melakukan Tadarus membaca Al Quran tampak lahap memakan makanan yang dibagikan pegiat sosial media yang memiliki komunitas berbagi Bahagia atau berbah
“makanannya sangat lezat apalagi lauknya ayam kesukaan saya” ungkapnya kepada ponorogo.suara.com jejaring media suara.com
Maya (37) menuturan, di bulan suci ramadan ini, dirinya lebih sering membagikan nasi kotak di saat jam sahur tiba. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, menurutnya waktu sahur, tidak banyak yang memberikan bantuan makanan untuk anak santri dan panti asuhan dibanding waktu berbuka puasa.
“Saya memang memilih membagikan makan sahur dibanding makan buka. Ini sudah rutin 4 tahun saya lakukan” ungkapnya.
Baca Juga:Jangan Sembarangan, Ini Hal yang Sering Disepelekan padahal Bisa Bikin Mandi Junub Tidak Sah
Senada dengan maya, pengelola panti asuhan sekaligus pondok pesantren Uyun menjelaskan, donasi makan sahur dari warga memang sangat jarang terjadi.
Para santriwati biasanya harus memasak sendiri makanan sahur sebanyak 150 porsi untuk para penghuni panti asuhan. ,mereka harus bisa membagi waktunya antara memasak dengan melakukan tadaruz Al Quran di bulan suci ramadan ini.
“kalau sahur sangat jarang, kalau ga ada donasi ya kita masak sendiri” ungkap Inawati, pengelola Panti Asuhan Uyun Al Hikam
inawati menekankan, di pondok pesantren sekaligus panti asuhan ini, seluruh penghuninya tidak hanya anak yatim piatu, melainkan banyak anak anak dhuafa yang dititipkan oleh orang tuanya di tempat ini.
“banyak penghuninya 150an tidak semua yatim piatu, ada anak yatim bahkan duafa” ungkanya.
Ia menambakan, panti asuhan sekaligus pondok pesantern uyum ini menampung semua anak yang membutuhkan pendampingan kasih sayang dan Pendidikan agama.
“dari orang tua itu. Memang ingin menitipkan anaknya disini, khususnya dari pasangan tidak mampu yang banyak menitipkan anaknya disini untuk belajar” pungkasnya