ponorogo.suara.com – Besarnya minat masyarakat untuk bisa bekerja di luar negeri membuat sebagian masyarakat mengambil jalur Ilegal agar bisa tetap berangkat tanpa melalui prosedur yang telah ditetapan.
BP3MI Jawa timur, mendata diawal tahun 2023, praktek illegal worker atau pekerja migran illegal yang berhasil di ungkap mencapai 159 pekerja yang diamankan dari bandara Juanda, Surabaya dan Lumajang
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran (BP3MI) Jawa Timur Titis Wulan menuturkan para calon PMI yang mau berangkat secara ilegal itu didominasi pekerja di sektor Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di negara-negara Timur Tengah.
"Visa yang dipakai PMI ilegal itu visa kunjungan," ujarnya.
Adanya temuan-temuan pekerja migran illegal dari jawa timur tentu membuat Pemprov Jatim bekerja ekstra keras untuk menaggulangi maraknya praktek tersebut.
![Himawan Estu Bagijo,Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur [ponorogo.suara.com/dedi.s]](https://media.suara.com/suara-partners/ponorogo/thumbs/1200x675/2023/03/28/1-screen-shot-2023-03-28-at-104249-pm.png)
Dalam kunjungannya ke Ponorogo, Jawa Timur, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Himawan Estu Bagijo menuturkan, garda terdepan untuk mencegah praktek pekerja migran illegal adalah mereka yang bekerja di lapangan seperti, Babinsa, Babinmas, hingga kepala Desa Kades, dapat mencegah terjadinya keberangkatan masyarakat yang memilih jalur non Prosedural.
Ia menyatakan, prakter kerja non prosedural atau illegal dapat membahayakan pekerja migran karena keberadaannya dan keselamatannya sulit di pantau pemerintah.
“untuk pertama adalah mencegah keberangkatan yang non-prosedural. Karena apa? Karena kita tidak bisa mengetahui nasib mereka ketika berada di penempatan” ungkapnya kepada ponorogo.suara.com jejaring media suara.com, Rabu (28/3/23)
Himawan menegaskan, literasi pekerjaan migran di pulau jawa saat ini sangat baik. oleh sebab itu pihaknya akan bersinergi untuk dapat melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap praktek pekerja migran illegal yang bisa menciptakan tragedy.
Baca Juga:Resmi, Humza Yousaf Jadi Muslim Pertama yang Pimpin Skotlandia
Seperti diketahui, data dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Provinsi Jawa Timur masih mendominasi pekerja migran secara nasional tertinggi sepanjang bulan Okotber 2022. yakni sebanyak 5.757 orang (24%). Posisinya disusul oleh Jawa Tengah sebanyak 5.220 orang (22%), Nusa Tenggara Barat (NTB) 3.905 orang (16%), Jawa Barat 3.744 orang (16%), dan Sumatera Utara 1.873 orang (8%).